PPN 12% Berlaku, Ini Dampaknya Bagi Masyarakat dan Usaha

Jakarta, 21 Desember 2024 – Pemerintah Indonesia resmi memberlakukan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12%, yang mulai berlaku pada 1 Januari 2024. Kebijakan ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan penerimaan negara dan mendukung pemulihan ekonomi pasca-pandemi.

• Kenaikan Tarif PPN: Apa Artinya Bagi Konsumen?

Dengan diterapkannya tarif baru ini, konsumen akan merasakan kenaikan harga pada barang dan jasa yang biasa mereka konsumsi, termasuk makanan, pakaian, dan layanan umum seperti transportasi. Penerapan tarif PPN 12% ini diperkirakan akan meningkatkan biaya hidup bagi sebagian masyarakat, terutama yang berada di kelas menengah ke bawah. Meski demikian, barang-barang pokok seperti sembako dan jasa kesehatan akan tetap mendapatkan pengecualian atau tarif yang lebih rendah.

• Dampaknya Pada Pelaku Usaha

Pelaku usaha juga akan menghadapi tantangan untuk menyesuaikan harga jual produk dan layanan mereka dengan tarif PPN yang baru. Usaha kecil dan menengah mungkin merasa kesulitan dengan kenaikan ini, namun pemerintah berkomitmen untuk memberikan dukungan agar mereka bisa menyesuaikan diri dengan perubahan ini. Bagi perusahaan besar, penyesuaian tarif PPN ini diharapkan tidak akan menimbulkan masalah besar dalam operasional mereka.

• Tujuan Penerapan PPN 12%

Pemerintah mengharapkan penerapan PPN 12% dapat meningkatkan pendapatan negara untuk mendanai berbagai program pembangunan dan pemulihan ekonomi. Peningkatan penerimaan pajak ini juga akan digunakan untuk mendukung infrastruktur dan kesejahteraan sosial.

• Pemerintah Berkomitmen Memberikan Dukungan

Pemerintah juga menjanjikan pengawasan yang ketat terhadap penerapan PPN 12% dan akan melakukan sosialisasi lebih lanjut kepada masyarakat serta pelaku usaha untuk memastikan kebijakan ini berjalan dengan lancar.